Ads (728x90)

”Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Hangrungkebi, Mulat Sarira Hangrasa Wani” ”Dikir, Fikir, dan Amal Sholeh”

1. Lahir
Lahir di Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, 2 Juni 1897, dengan nama Ibrahim Datuk Tan Malaka. Tingginya saat dewasa, 165 sentimeter. Lebih pendek dari Soekarno (172 cm)
2. Bahasa
Tan Malaka ternyata menguasai 8 bahasa yakni Minang, Indonesia, Belanda, Rusia, Jerman, Mandarin dan Tagalog.
3. Penjara
Tidak kurang 13 kali dipenjara. Masing-masing sekali di Filipina (1937) dan Hongkong (1932). Sedangkan di Tanah Air-nya, ia 11 kali dipenjara (1922 dan 1946-1948).
4. Nama Samaran
Tan Malaka memiliki sedikitnya 23 nama samaran. Di antaranya Elias Fuentes, Estahislau Rivera, Alisio Rivera (Filipina), Hasan Gozali (Singapura), Ossorio (Sanghai), Ong Song Lee (13 varian - Hongkong).
Ia juga menggunakan nama samaran Tan Ming Sion (Burma), Legas Hussein, Ramli Hussein, Ilyas Hussein (Indonesia), Cheung Kun Tat, Howard Lee (China).
Ini dilakukan Tan karena selalu dikejar hendak ditangkap tentara Belanda, Inggris, Jepang dan AS.
5. Pelarian
Tan telah menjelajahi 11 negara sebagai tempat bersembunyi dari kejaran polisi rahasia Belanda, Amerika, Inggris dan Jepang. Di antaranya Singapura, Filipina, Belanda, Rusia. Total perjalanan diperkirakan mencapai 89 ribu km atau dua kali jarak yang ditempuh Che Guevara di Amerika Latin. Setara 2 kali keliling bumi.
6. Organisasi
Sedikitnya Tan Malaka pernah bergabung di 9 organisasi, baik di Indonesia maupun di luar negeri saat pelarian yakni:
- Anggota Serikat Islam (1921-1922)
- Wakil Ketua Serikat Buruh Pelikan (1921-1922)
- Ketua PKI (1921-1922)
- Wakil Komintern untuk Asia Timur (1924)
- Ketua Biro Buruh Lalulintas se-Pasifik (1924).
- Ketua Partai Republik Indonesia, Thailand (1927)
- Ketua Persatuan Perjuangan (1946)
- Mendirikan Partai Murba (1948)
- Pimpinan Gerilya Pembela Proklamasi (1948).
7. Buku
Tan termasuk pemikir dan penulis produktif. Tidak kurang 26 judul buku sebagai buah pikirannya terbit.
Di antaranya Parlemen atau Soviet (1922), SI Semarang dan Onderwijs (1921), Dasar Pendidikan (1921), Naar de Republiek Indonesia (1924), Massa Actie (1926), Manifesto Bangkok (1927), Madilog (1943) Manifesto Jakarta (1945), Rencana Ekonomi Berjuang (1945), Islam dalam Tinjauan Madilog (1948), Pandangan Hidup (1948), Gerpolek (1948) dan beberapa lainnya.
8. Pekerjaan
Tan rupanya pernah bekerja sebagai:
- Mandor kebun teh di Deli, Sumatera Utara (1919-1920)
- Guru sekolah rakyat di Semarang, Pekalongan, Bandung dan Yogyakarta (1920-1922)
- Penulis lepas di koran El Debate, Filipina (1924-1927)
- Kerani pada perusahaan impor, Singapura (1927)
- Guru di Foreign Language School, sekolah yang didirikan Tan, di Amoy, China (1936-1937)
- Guru bahasa Inggris dan matematika di Nanyang Chinese Normal School, Singapura (1934-1941)
- Juru tulis pertambangan batubara di Bayah (1941-1945)
- Tukang jahit di Kalibata (1942)
9. Hafidz
Siapa sangka, Tan yang dikenal sebagai tokoh komunis dan penganut Marxisme ini sejak muda telah hafal Al Quran (hafids).
10. Pelanjut Soekarno-Hatta
Tan satu dari empat tokoh yang menerima testamen politik atau surat wasiat dari Soekarno pada September 1945 untuk melanjutkan memimpin Revolusi Indonesia manakala Soekarno dan Hatta ditangkap atau dibunuh.
11. Dibunuh
Tan dibunuh militer Indonesia saat berada di Selopanggung, Kediri, 21 Februari 1949.
12. Pahlawan Nasional
Soekarno menobatkan Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional pada 28 Maret 1963.
(Sumber: Disarikan dari buku Tan Malaka: Bapak Republik yang Dilupakan)

Posting Komentar