Ads (728x90)

”Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Hangrungkebi, Mulat Sarira Hangrasa Wani” ”Dikir, Fikir, dan Amal Sholeh”




Puluhan Anggota dan Kader PMII Komisariat Syekh Siti Jenar sedang melakukan diskusi rutinan tentang kelas pemikiran, dengan judul Rekonstruksi Pemikiran dan Militansi Kader dengan tema "Ideologi Pancasila Perspektif Filsafat dan Nasionalisme"

Acara tersebut juga dihadiri dari berbagai Kader, seperti kader dari Komisariat Abdurrahman Wahid, Sultan Fatah, dan dari Pengurus Cabang. diselenggarakan pada hari Sabtu, 19 Januari 2019, diruang terbuka dengan ditemani  tanaman lebat dan angin sepoi-sepoi semakin menambah romantisme dan keseruan diskusi yang sedang berjalan sore itu. bertempat di Taman Kota Mahesa Jenar.

Pancasila sebagai falsafah dan ideologi Negara merupakan landasan sistem politik yang didasarkan pada kehendak seluruh rakyat, dan merupakan sistem pemikiran yang tumbuh dan berkembang dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia,

"maka, Sebagai falsafah, Pancasila mempunyai fungsi menjadi dasar orientasi bagi penyelenggaraan kehidupan nasional yang meliputi ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan-keamanan" ucap Mas Toha selaku Pemantik dalam diskusi tersebut.

Sebagai ideologi, Pancasila mempunyai fungsi memberikan pedoman secara normatif bagi seluruh dasar kehidupan bangsa.

"Di dalam perjalanan sejarah kenegaraan, dikenal adanya beberapa ideologi yang dianut oleh bangsa-bangsa yang ada didunia ini, antara lain: ideologi komunisme, ideologi liberalisme, ideologi fasisme, dan masih banyak lagi". Lanjut beliau dengan semangat.

Diskusipun berjalan semakin seru dan menarik. meski ditemani dengan rintik-rintik gerimis hujan dan cuaca yang semakin gelap, namun tidak menurunkan semangat para kader untuk tetap khusyuk dalam mengikuti jalannya diskusi tersebut, hingga salah seorang dari peserta ada yang bertanya

"kenapa di Indonesia tidak meniru ideologi-ideologi luar yang sudah lama ada, malah membuat ideologi baru berupa Pancasila?". ucap erin dengan antusias.

Ideologi-ideologi tersebut tidak dapat diterima oleh bangsa Indonesia, dikarenakan bertentangan dengan budaya dan pengalaman sejarah perjuangan panjang di negeri ini,

"Oleh karena itu, Pancasila merupakan bentuk hasil pengalaman sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan yang sampai detik masih kita perjuangkan dan kita terapkan bersama-sama dalam kehidupan, Pancasila merupakan ideologi yang cocok dan pas bagi bangsa Indonesia". jawab beliau dengan mantap.

Cuaca semakin gelap, diskusipun ditutup dengan poto bersama Pemantik Sahabat Nur Thoha Assegaf, S.H.i dan dilanjutkan makan bersama di Basecamp PMII.

Posting Komentar