Ads (728x90)

”Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Hangrungkebi, Mulat Sarira Hangrasa Wani” ”Dikir, Fikir, dan Amal Sholeh”



SSJNews – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Syekh Siti Jenar Demak menggelar diskusi Refleksi 21 Tahun Reformasi dengan Tema “Apakabar Mahasiswa Hari Ini?”, Jumat (24/05/2019) sore. Diskusi yang diikuti puluhan kader dari berbagai Komisariat dan mahasiswa Demak ini digelar dikediaman Sahabat Nur Rondi. Rowatu RT01/03, Kedondong, Gajah, Demak.

Menurut ketua Komisariat SSJ Demak, Samsul Ma’arif, diskusi yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama tersebut menyinggung kondisi mahasiswa hari ini yang semakin jauh dari konteks mahasiswa yang sesungguhnya.

"Kini reformasi sudah berusia 21 tahun dan masih banyak cita-cita reformasi yang belum terwujud. Mahasiswa dengan segala kegiatan dan kesibukannya diharapkan mampu meneruskan perjuangan dan cita-cita reformasi 21 tahun lalu, akan tetapi kenyataannya tidak sesuai dengan harapan" Ungkapnya.

Pemantik dalam diskusi tersebut dihadirkan Sahabat Nur Rondi, S.Pd.I, M.Pd. Selaku alumni PMII sekaligus mantan aktivis 98 yang juga ikut serta dalam aksi penggulingan orde baru di jakarta waktu itu.

"Banyak pengorbanan saat reformasi dan itu tidaklah mudah. Hingga banyak kawan kita yang gugur lebih dulu seperti kejadian Trisakti, di Kota Makassar ada Amarah (April Makassar Berdarah), dan merekalah pahlawan reformasi yang sesungguhnya”. Pungkasnya.

Menurutnya, mahasiswa sekarang sudah terlena dengan globalisasi, pragmatisme, modernisasi. apa-apa serba pakai gadget dan rasa gengsi yang semakin tinggi hingga lupa akan tugas dan tanggung jawabnya. kurang peka dengan lingkungan sekitarnya, bahkan ada yang tidak peduli dengan apa yang terjadi pada bangsanya sendiri. Apalagi untuk memperjuangkan nilai-nilai yang diusung dalam enam tuntutan reformasi disaat Mahasiswa dan masyarakat menumbangkan Rezim 21 tahun yang lalu.

Aktivis jaman dulu dengan sekarang sudah sangat jauh berbeda. Jika aktivis dulu sangatlah alergi terhadap politik praktis. Sedangkan aktivis sekarang, cenderung lebih pada eksis dan bangga berfoto ria hingga lupa bahwa aktivis itu seharusnya bisa berpikir cerdas dan bisa memberikan gagasan cemerlang untuk bangsanya.

“Saya berpesan kepada adek-adek yang sekarang, berproseslah di PMII dengan sungguh-sungguh, teruslah bergerak untuk memikirkan kehidupan banyak orang, nantinya juga banyak orang yang memikirkan kehidupan kita juga, tenang saja”. Ungkapnya.

Posting Komentar